[Yogyakarta] –
“Jangan menganggap teknologi itu beban, tetapi justru peluang bagi pustakawan untuk berinovasi dalam melakukan layanan perpustakaan”
Demikian closing statemen dari nara sumber yang disampaikan dalam acara workshop “Pengembangan Portal Pencarian Terintegrasi Tanpa Coding”. Acara ini terselenggara atas kerjasama Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (FPPTI DIY) dengan Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Desember 2024 di Auditorium Grha Bina Husada Poltekkes Kemenkes Yogyakarta yang diikuti sebanyak 73 pustakawan dan tenaga perpustakaan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia sebagai peserta. Kegiatan ini didesain dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis, tentang bagaimana cara mengembangkan portal pencarian yang dapat mengintegrasikan berbagai platform. Platform dimaksud seperti SLiMS, Inlislite, OJS, Eprints, Dspace, database journal yang dilanggan oleh perpustakaan tanpa memerlukan pengetahuan pemrograman.
Workshop dibuka secara simbolik oleh Wakil Direktur III Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Dr. Umi Istianah, S.Kep., Ns., M.Kep.,Sp.M.B. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kerja sama antara Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan FPPTI DIY. Menurut beliau, workshop ini merupakan momentum penting perpustakaan maupun pustakawan sebagai garda depan layanan informasi berkolaborasi, komitmen dan inovasi layanan perpustakaan. Beliau juga menyampaikan:
“… dengan portal pencarian terintegrasi ini, kita diajak untuk berpikir lebih maju dalam menyediakan layanan yang tidak hanya relevan tetapi juga efektif dan efisien bagi para pemustaka. Portal ini sebagai salah satu inovasi yang sangat diperlukan untuk menjawab kebutuhan pengguna yang makin komplek saat ini …”
Sambutan juga disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Sapto Harmoko, S IP, MA. yang menyampaikan tujuan workshop yaitu untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis kepada pustakawan dan staf perpustakaan tentang bagaimana cara membangun, mengelola portal pencarian yang dapat mengintegrasikan berbagai resource perpustakaan melalui platform yang mudah digunakan dan tidak perlu mengenal bahasa pemrograman.
Beliau juga menyapa semua peserta dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, kota-kota di Jawa Tengah termasuk peserta dari DIY yang hadir pada acara ini.
Sambutan selanjutnya disampaikan Ketua FPPTI DIY, Risty Prasetyawati, SIP., M.A yang menyampaikan bahwa workshop Pengembangan Portal Pencarian Terintegrasi sudah pernah diselenggarakan sebelumnya. Bedanya, workshop sebelumnya menggunakan bahasa pemrograman yang komplek sedangkan workshop ini tanpa bahasa pemrograman. Beliau berharap perpustakaan bisa memanfaatkan portal pencarian ini, sehingga perpustakaan lebih menarik lagi.
Pada sesi inti workshop menghadirkan Arif Cahyo Bachtiar, M.A., pustakawan Universitas Islam Indonesia dan Eko Kurniawan, M.A., pustakawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai narasumber dan dipandu oleh C. Hudiananto,S.Kom., pustakawan Universitas Atmajaya Yogyakarta sebagai moderator. Dalam pemaparannya, narasumber menjelaskan bagaimana teknologi tanpa coding dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan perangkat lunak yang user-friendly dan berbasis web. “Dengan pengembangan portal pencarian terintegrasi tanpa coding, perpustakaan dapat menyediakan akses informasi yang lebih cepat, mudah, dan akurat. Hal ini penting untuk mendukung kebutuhan akademik di tengah perkembangan teknologi informasi saat ini,” ujar Arif Arif Cahyo Bachtiar, M.A.
Nara sumber kedua, Eko Kurniawan, M.A. mempresentasikan materi sekaligus praktek langsung bagaimana membuat portal pencarian terintegrasi menggunakan beberapa platform online yang sudah tersedia gratis. Memungkinkan peserta tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga diajak melakukan praktik langsung dengan panduan nara sumber. Mereka diajarkan cara mengintegrasikan berbagai sumber informasi seperti katalog buku, koleksi buku digital, jurnal elektronik, dan repositori institusi ke dalam satu sistem pencarian yang terintegrasi. Peserta dibantu memahami langkah-langkah praktis membangun portal pencarian informasi yang terintegrasi menggunakan platform digital tanpa memerlukan keterampilan pemrograman atau coding. Beberapa platform yang digunakan antara lain: Programmable Search Engine Google dan Searchbox hasil coding ChatGPT. Dikenalkan juga kepada peserta bagaimana memanfaatkan Portal Indonesia OneSearch, Google Analytics dan Google Console Search Engine.
Meskipun acara berlangsung seharian, antusiasme peserta tetap tinggi sampai acara selesai. Salah satu peserta yang tak ingin disebutkan namanya menyampaikan kesan positifnya. “Materi workshop sangat bagus dan mudah dipraktekkan. Ternyata membangun portal informasi yang canggih tidak sesulit yang dibayangkan, meskipun kita tidak memiliki latar belakang TI,” ungkapnya.
Dalam acara ini juga memberi kesempatan kepada mitra sponsor yaitu Wiserf untuk mempresentasikan produk-produknya. Produk-produk ini berupa sarana prasarana dan tool berbasis teknologi terkini yang sangat bagus untuk digunakan di perpustakaan. Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab.
Materi dapat didownload disini
Dokumentasi dapat didownload disini